Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 01:08:24【Resep Pembaca】373 orang sudah membaca
PerkenalanSiswa mengembalikan ompreng makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa

Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahan ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menggunakan stainless steel 304 yang berkomposisi memberi ketahanan dari kemungkinan muncul karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan masak.
"Komposisi ini memberikan ketahanan terhadap kemungkinan munculnya karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan peralatan masak," kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Ia mengangakan hal itu menanggapi kasus produksi alat makan tersebut yang terbukti palsu setelah dibongkar oleh kepolisian di Jakarta Utara.
Bahan stainless steel 304 atau SS 304, ujar dia, mengandung 18 persen kromium, 8 persen nikel, dan besi sebagai elemen utama.
Baca juga: Polisi dalami dugaan ompreng MBG palsu di Jakut
Ia menjelaskan stainless steel 304 ngak beracun dan ngak bereaksi terhadap makanan dan minuman. Oleh karena itu, komposisi tersebut memenuhi standar kesehatan dan keselamatan yang ketat untuk digunakan dalam program MBG.
"Jadi, baik ompreng, peralatan makan, maupun peralatan dapur harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan," ucapnya.
Ia mengapresiasi langkah sigap kepolisian yang berhasil mengungkap dugaan produksi ompreng MBG palsu di satu ruko di kawasan Jakarta Utara pada 1 November 2025.
"Kami berterima kasih kepada para penyidik dari kepolisian yang telah mengungkap kasus dugaan produksi ompreng MBG palsu ini," katanya.
Pada Sabtu (1/11), Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara AKBP Ongkoseno mengungkap penyelidikan terkait dengan produksi ompreng MBG palsu.
"Informasi tersebut berdasarkan aduan masyarakat," ujarnya.
Aduan itu mengungkap dugaan penggunaan label Made in Indonesia palsu, label Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu, serta pencantuman logo BGN tanpa izin pada produk-produk ompreng tersebut.
Menurut pihak kepolisian, dugaan awal menunjukkan produk itu kemungkinan diimpor dari China, kemudian diberi label palsu untuk mengelabui konsumen. Aparat kepolisian kini berupaya menelusuri asal-usul dan komposisi ompreng MBG yang mulai beredar di pasaran itu.
"Masih terus kami dalami," ujarnya.
Modus pemalsuan ompreng MBG ini terbilang cukup kompleks. Berdasarkan laporan yang diterima, barang-barang itu diimpor dari Cina. Setelah tiba di Indonesia, produk-produk itu kemudian diberi label Made in Indonesia, sehingga seolah-olah diproduksi secara lokal.
Pelaku juga memalsukan label SNI pada ompreng-ompreng tersebut. Padahal, label SNI menjadi jaminan kualitas dan keamanan produk yang penting bagi konsumen. Pemalsuan label ini dapat menyesatkan masyarakat dan berpotensi membahayakan kesehatan, terutama jika bahan yang digunakan ngak memenuhi standar.
Selain itu, pelaku menempelkan logo BGN tanpa izin pada produk-produk ompreng itu. Hal ini diduga menjadi bagian dari upaya pemalsuan. Penempelan logo BGN ini dapat menimbulkan kesan bahwa produk ompreng palsu itu resmi dan bisa dipercaya.
"Padahal ompreng MBG itu ditempeli logo tanpa izin," demikian Nanik.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Baca juga: Cegah keracunan, Dapur SPPG di Lampung bersihkan ompreng berlapis
Baca juga: YLKI minta Pemprov DKI sediakan ompreng MBG halal
Suka(487)
Sebelumnya: BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
Selanjutnya: Stafsus: MBG
Artikel Terkait
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua
- BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat
Resep Populer
Rekomendasi

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG

Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani

TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel

Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan